Dunialuar.id Tahun 2025 membuka babak baru dalam dunia otomotif, terutama untuk pasar anak muda. Jika sebelumnya pilihan mobil lebih banyak dipengaruhi oleh faktor harga dan performa, kini generasi muda terutama Gen Z dan milenial akhir—mulai menunjukkan preferensi unik: antara kepraktisan teknologi atau penampilan stylish.
Lantas, apa sebenarnya yang dicari anak muda dalam memilih mobil tahun ini? Apakah mobil yang keren dari luar, atau mobil canggih dan efisien di dalam?
1. Gaya Hidup Baru, Preferensi Baru
Generasi muda saat ini tidak hanya membeli mobil untuk kebutuhan transportasi, tapi juga sebagai bagian dari identitas gaya hidup. Mobil bukan sekadar alat angkut, tetapi juga medium ekspresi diri, simbol kemandirian, bahkan bagian dari personal branding.
Namun, gaya hidup mereka juga serba cepat, digital, dan efisien—membuat kepraktisan tetap menjadi pertimbangan utama. Oleh karena itu, mobil yang ideal menurut mereka adalah gabungan dari dua dunia: praktis dan tetap keren.
2. Tren Kepraktisan: Irit, Kompak, dan Terkoneksi
a. Mobil Listrik dan Hybrid
Dengan makin luasnya infrastruktur kendaraan listrik (EV) di kota besar, mobil listrik semakin digandrungi oleh anak muda yang sadar lingkungan dan biaya operasional.
Contoh: Wuling Air EV, Hyundai Ioniq 5, dan Toyota Yaris Cross Hybrid — menawarkan efisiensi tinggi, biaya isi ulang rendah, dan minim emisi.
b. Fitur Canggih dan Smart
Anak muda suka dengan fitur seperti:
-
Keyless entry dan start/stop engine
-
Apple CarPlay dan Android Auto
-
Kamera parkir 360°
-
Sensor parkir dan ADAS (advanced driver assistance system)
Mereka menginginkan mobil yang terhubung dengan smartphone, mendukung multitasking, dan memberikan kenyamanan digital.
c. Ukuran Kompak dan Mudah Parkir
Mobil kecil dengan desain city car tetap jadi pilihan utama karena praktis untuk digunakan di kota padat, irit bahan bakar, dan mudah bermanuver.
3. Tren Gaya: Mobil Harus Keren dan Instagramable
Bukan rahasia, generasi muda suka memposting segala aktivitas mereka di media sosial. Oleh karena itu, mobil yang punya desain mencolok, interior bergaya, dan warna-warna unik jadi lebih diminati.
a. Desain Eksterior Futuristik
Garis tajam, DRL LED, velg racing, dan warna two-tone jadi fitur andalan. Mobil seperti Honda WR-V, Suzuki Fronx, dan Hyundai Creta menawarkan estetika modern yang cocok untuk konten sosial media.
b. Interior Trendy
Anak muda kini memperhatikan dashboard digital, ambient lighting, hingga material soft-touch di kabin. Semakin unik tampilannya, semakin tinggi nilai “estetikanya”.
4. Harga Masih Jadi Pertimbangan
Walaupun ada kecenderungan memilih gaya dan fitur, harga tetap menjadi faktor utama. Karena itu, mobil dengan paket value-for-money masih menjadi primadona.
Beberapa mobil dengan harga terjangkau namun stylish dan praktis:
-
Daihatsu Rocky
-
Toyota Agya terbaru
-
Suzuki Baleno Hatchback
-
Wuling Alvez
Harga di bawah Rp300 juta kini sudah bisa mendapatkan mobil dengan fitur yang dulu hanya ada di kelas atas.
5. Tren Modifikasi Ringan & Aftermarket
Anak muda tidak puas hanya dengan tampilan pabrik. Tren modifikasi ringan terus tumbuh, mulai dari mengganti velg, memasang body kit, hingga menambahkan LED ambient interior. Namun, mereka cenderung memilih modifikasi yang:
-
Tetap efisien bahan bakar
-
Tidak melanggar aturan jalan
-
Bisa dikembalikan ke kondisi standar
6. Preferensi Berdasarkan Gender dan Gaya Hidup
-
Mahasiswa atau fresh graduate: Lebih memilih mobil kecil irit, biaya rendah, seperti city car atau LCGC.
-
Pekerja muda urban: Mengarah ke SUV compact, yang stylish namun tetap praktis.
-
Konten kreator atau influencer: Prioritaskan tampilan visual dan fitur unik untuk mendukung aktivitas digital mereka.
7. Kesimpulan: Bukan Pilih Salah Satu, Tapi Kombinasi
Tren mobil anak muda di 2025 bukan soal memilih kepraktisan atau gaya, tapi kombinasi dari keduanya. Mereka mencari mobil yang:
✅ Hemat dan efisien
✅ Mudah dikendarai di kota
✅ Punya fitur digital kekinian
✅ Menarik secara visual dan nyaman digunakan
Pabrikan mobil kini ditantang untuk menciptakan mobil yang mampu menjawab kebutuhan tersebut — tidak hanya sekadar “murah” atau “keren”, tetapi benar-benar relevan dengan gaya hidup generasi muda saat ini.
Baca juga Kabar petang
