banner 728x250

Tiroksin dan Mood: Bagaimana Hormon Tiroid Mempengaruhi Emosi

tiroksin dan mood
tiroksin dan mood
banner 120x600
banner 468x60

Dunialuar.id

Banyak orang mengaitkan perubahan suasana hati dengan stres, kelelahan, atau masalah psikologis. Namun, ada faktor lain yang kerap luput dari perhatian: hormon. Salah satu hormon penting yang berperan besar dalam mengatur emosi adalah tiroksin, hormon utama yang diproduksi oleh kelenjar tiroid.

banner 325x300

Tiroksin (T4) memiliki pengaruh besar terhadap metabolisme tubuh, energi, dan sistem saraf pusat. Ketika kadar hormon ini tidak seimbang, berbagai gangguan emosional bisa terjadi, termasuk kecemasan, depresi, dan gangguan suasana hati lainnya. Dalam artikel ini, kita akan mengulas bagaimana tiroksin bekerja dalam tubuh, dampaknya terhadap mood, serta bagaimana mengenali dan mengatasinya.

Apa Itu Tiroksin dan Perannya dalam Tubuh?

Tiroksin adalah salah satu dari dua hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid (satunya adalah triiodotironin atau T3). T4 dan T3 bekerja sama mengatur:

  • Laju metabolisme tubuh

  • Suhu tubuh

  • Detak jantung

  • Tingkat energi

  • Fungsi otak dan sistem saraf pusat

T4 biasanya dikonversi menjadi T3 di dalam tubuh, karena T3 lebih aktif secara biologis. Salah satu area yang sangat dipengaruhi oleh hormon tiroid adalah otak, terutama neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin yang memainkan peran besar dalam suasana hati dan kesejahteraan mental.

Hubungan Tiroksin dengan Suasana Hati

Ketika kadar tiroksin berada dalam rentang normal, tubuh berfungsi secara optimal. Namun, ketika terjadi gangguan—baik hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid) maupun hipertiroidisme (kelebihan hormon tiroid)—maka keseimbangan emosi pun ikut terganggu.

  1. Hipotiroidisme dan Depresi

Hipotiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon T4. Gejalanya bisa muncul secara perlahan, termasuk:

  • Mudah lelah

  • Sulit konsentrasi

  • Penurunan energi

  • Kedinginan

  • Berat badan naik

  • Depresi atau suasana hati murung

Kaitan antara hipotiroidisme dan depresi telah banyak diteliti. Ketika hormon tiroid rendah, produksi serotonin di otak menurun. Serotonin adalah “hormon bahagia” yang membantu menstabilkan mood. Itulah sebabnya banyak pasien hipotiroid yang merasa tertekan atau tidak bergairah dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

  1. Hipertiroidisme dan Kecemasan

Sebaliknya, hipertiroidisme adalah kondisi di mana tubuh memproduksi terlalu banyak tiroksin. Ini bisa menyebabkan:

  • Jantung berdebar cepat

  • Tremor (gemetar)

  • Mudah gelisah atau cemas

  • Insomnia

  • Iritabilitas atau mudah marah

Hormon T4 yang berlebihan dapat mengoverstimulasi sistem saraf, sehingga otak sulit “beristirahat”. Akibatnya, penderita merasa seperti “selalu on”, sulit tenang, dan mudah panik. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan gangguan kecemasan dan kelelahan emosional.

  1. Gangguan Bipolar dan Tiroid

Beberapa penelitian juga menunjukkan keterkaitan antara gangguan mood seperti bipolar dengan disfungsi tiroid. Beberapa pasien bipolar memiliki fluktuasi hormon tiroid yang memengaruhi siklus mania dan depresi mereka. Meskipun hubungan ini masih diteliti lebih lanjut, ini menunjukkan bahwa keseimbangan hormon sangat penting untuk kesehatan mental.

Bagaimana Mendeteksi Gangguan Tiroksin?

Gejala gangguan tiroid sering kali mirip dengan kondisi lain, sehingga perlu pemeriksaan darah untuk menegakkan diagnosis. Tes fungsi tiroid yang umum meliputi:

  • TSH (Thyroid Stimulating Hormone)

  • T4 bebas (Free T4)

  • T3

Kadar TSH yang tinggi umumnya menunjukkan hipotiroidisme, sedangkan TSH yang rendah dengan T4 tinggi menunjukkan hipertiroidisme.

Jika Anda mengalami perubahan suasana hati yang tidak biasa disertai gejala fisik seperti kelelahan, gangguan tidur, atau penambahan/penurunan berat badan drastis, sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk memeriksa fungsi tiroid Anda.

Penanganan dan Gaya Hidup Pendukung

  1. Terapi Hormonal
    Jika Anda didiagnosis dengan hipotiroidisme, dokter biasanya akan meresepkan levothyroxine (pengganti hormon T4). Dengan dosis yang tepat dan teratur, banyak pasien melaporkan perbaikan suasana hati yang signifikan.

Pada hipertiroidisme, pengobatan bisa meliputi obat anti-tiroid, terapi yodium radioaktif, atau dalam kasus tertentu, pembedahan tiroid.

  1. Dukungan Psikologis
    Karena gangguan tiroid dapat memicu perubahan mood yang nyata, terapi psikologis seperti konseling atau cognitive behavioral therapy (CBT) bisa membantu dalam mengelola stres dan kecemasan yang menyertai.

  2. Pola Makan dan Gaya Hidup
    Keseimbangan hormon juga dipengaruhi oleh nutrisi dan gaya hidup:

  • Konsumsi makanan tinggi selenium dan zinc untuk mendukung fungsi tiroid

  • Hindari kelebihan kafein dan alkohol

  • Tidur cukup dan berolahraga teratur

  • Kurangi stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga

Kesimpulan

Hormon tiroksin memiliki pengaruh signifikan terhadap emosi dan suasana hati seseorang. Ketika kadar hormon ini tidak seimbang, dampaknya bisa sangat besar terhadap kesehatan mental. Untungnya, dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat, banyak gangguan suasana hati terkait tiroid bisa diatasi.

Jika Anda atau orang terdekat menunjukkan tanda-tanda gangguan mood yang tidak biasa, pertimbangkan untuk memeriksakan fungsi tiroid. Kesehatan emosional dan hormonal saling berkaitan erat, dan memahami hubungan ini bisa membantu Anda hidup lebih seimbang—secara fisik dan mental.

Baca juga Kabar petang

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *