banner 728x250

Perbedaan Air Radiator Hijau dan Merah: Apakah Penting?

perbedaan air radiator
perbedaan air radiator
banner 120x600
banner 468x60

Dunialuar.id

Air radiator atau coolant adalah komponen penting dalam sistem pendingin mesin kendaraan. Fungsinya bukan sekadar mendinginkan mesin, tetapi juga melindungi dari korosi, menjaga tekanan dalam sistem, dan membantu efisiensi bahan bakar. Namun, satu hal yang sering membuat pemilik kendaraan bingung adalah warna air radiator — hijau atau merah.

banner 325x300

Apakah warna itu hanya kosmetik, atau benar-benar ada perbedaan fungsi dan kandungan? Artikel ini akan membahas secara lengkap perbedaan air radiator hijau dan merah serta apakah memilih warna yang tepat memang penting untuk kesehatan mesin mobil Anda.


Makna di Balik Warna Coolant

Warna air radiator tidak sekadar estetika. Warna tersebut mewakili jenis bahan kimia utama (additive package) dan teknologi dasar coolant yang digunakan. Dua warna paling umum adalah hijau dan merah, yang menandakan jenis cairan pendingin dengan karakteristik yang berbeda.


Air Radiator Hijau – Teknologi Konvensional (IAT)

Coolant berwarna hijau umumnya menggunakan teknologi Inorganic Additive Technology (IAT). Ini adalah teknologi pendingin lama yang sudah digunakan sejak lama oleh banyak pabrikan kendaraan.

Ciri khas:

  • Mengandung senyawa silikat dan fosfat.

  • Mampu mencegah korosi secara cepat, namun memiliki umur pakai lebih pendek.

  • Biasanya perlu diganti setiap 20.000 – 40.000 km atau 1-2 tahun.

  • Cocok untuk kendaraan lawas atau produksi sebelum tahun 2000-an.

Kelebihan:

  • Melindungi logam seperti besi dan aluminium dengan cepat.

  • Lebih murah dan mudah ditemukan.

Kekurangan:

  • Membentuk endapan jika digunakan terlalu lama.

  • Umur pelindung korosi pendek, perlu penggantian rutin.


Air Radiator Merah – Teknologi Modern (OAT & HOAT)

Coolant berwarna merah biasanya berbasis Organic Acid Technology (OAT) atau campuran OAT dan silikat yang disebut Hybrid Organic Acid Technology (HOAT). Teknologi ini dirancang untuk mesin modern dengan sistem pendingin tertutup dan tekanan tinggi.

Ciri khas:

  • Menggunakan bahan dasar asam organik tanpa fosfat atau silikat.

  • Lebih stabil dalam jangka panjang.

  • Masa pakai lebih panjang: hingga 100.000 – 250.000 km atau 5 tahun.

  • Cocok untuk kendaraan modern atau pabrikan Eropa, Jepang, dan Korea.

Kelebihan:

  • Melindungi lebih lama tanpa membentuk kerak.

  • Cocok untuk logam ringan seperti aluminium pada mesin modern.

  • Tidak perlu sering diganti.

Kekurangan:

  • Harga lebih mahal.

  • Tidak efektif untuk sistem mesin tua tanpa modifikasi.


Apa yang Terjadi Jika Salah Menggunakan Coolant?

Menggunakan coolant yang tidak sesuai dengan sistem pendingin kendaraan bisa berakibat serius, seperti:

  • Korosi pada radiator atau bagian dalam mesin.

  • Overheat karena efisiensi pendinginan terganggu.

  • Kerusakan pompa air, thermostat, dan sambungan selang karena reaksi kimia yang tidak kompatibel.

  • Endapan kerak pada blok mesin dan radiator.

Yang lebih berbahaya lagi adalah mencampurkan air radiator merah dan hijau secara langsung. Kombinasi ini dapat menghasilkan endapan lumpur yang menyumbat saluran pendingin, menyebabkan overheat, bahkan kerusakan mesin permanen.


Cara Memilih Air Radiator yang Tepat

  1. Cek Buku Manual Kendaraan
    Produsen biasanya merekomendasikan jenis coolant tertentu sesuai dengan spesifikasi sistem pendingin mobil Anda.

  2. Lihat Komposisi Kimia pada Label
    Jangan hanya andalkan warna. Perhatikan apakah berbasis IAT, OAT, atau HOAT. Beberapa produk memiliki warna yang mirip meski teknologinya berbeda.

  3. Jangan Campur Jenis Coolant
    Jika ingin mengganti warna (misalnya dari hijau ke merah), pastikan Anda menguras sistem radiator hingga bersih.

  4. Utamakan Produk Berkualitas
    Hindari coolant oplosan atau tanpa merek jelas. Selalu pilih produk dari merek terpercaya dengan sertifikasi.


Kapan Harus Mengganti Air Radiator?

Jangan menunggu mesin overheat untuk mulai memperhatikan coolant. Berikut tanda-tanda Anda harus mengganti air radiator:

  • Warna cairan berubah menjadi keruh atau coklat.

  • Bau aneh seperti karat atau logam.

  • Mesin cepat panas meski kipas bekerja normal.

  • Sudah lebih dari 2 tahun tanpa penggantian.

Jika Anda mengganti coolant sendiri, pastikan menggunakan air radiator siap pakai (pre-mixed) atau campurkan coolant konsentrat dengan air demineralisasi, bukan air keran.


Kesimpulan: Warna Air Radiator Bukan Sekadar Tampilan

Perbedaan warna air radiator menandakan teknologi dan kandungan kimia yang berbeda. Memilih coolant yang tepat sangat penting untuk:

  • Menjaga suhu mesin tetap stabil.

  • Mencegah karat dan korosi dalam sistem pendingin.

  • Memperpanjang usia mesin kendaraan Anda.

Jadi, ya — perbedaan antara air radiator hijau dan merah memang penting. Pastikan Anda memilih berdasarkan kebutuhan mesin, bukan sekadar warna atau harga.

Baca juga https://angginews.com/

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *