https://dunialuar.id/ Bangun pagi kerap dikaitkan dengan kesuksesan dan produktivitas. Banyak tokoh besar dunia disebut memiliki kebiasaan bangun sebelum matahari terbit. Tapi di sisi lain, para ahli kesehatan selalu mengingatkan pentingnya tidur cukup demi menjaga fungsi tubuh dan mental yang optimal. Lalu mana yang sebenarnya lebih sehat bangun pagi atau tidur cukup
Pertanyaan ini mungkin terdengar sederhana tapi jawabannya melibatkan pemahaman lebih dalam tentang cara kerja tubuh, ritme sirkadian, dan kebutuhan individu yang unik.
Tradisi Bangun Pagi dan Mitos Produktivitas
Sejak dulu, bangun pagi dianggap sebagai ciri orang disiplin. Bahkan di banyak budaya, mereka yang bangun siang sering dianggap malas. Ungkapan siapa cepat dia dapat menanamkan gagasan bahwa pagi adalah waktu terbaik untuk berkarya.
Bangun pagi memang memberi kesan lebih produktif karena hari terasa lebih panjang dan tenang. Banyak orang merasa lebih fokus dan segar di pagi hari apalagi jika bisa memulai hari dengan aktivitas fisik ringan seperti olahraga atau meditasi.
Namun muncul pertanyaan penting Apakah bangun pagi tetap sehat jika ternyata waktu tidurnya sangat kurang
Tidur Cukup dan Kualitas Tidur
Tidur cukup tidak hanya soal durasi tetapi juga kualitas. Kebutuhan tidur ideal rata rata orang dewasa adalah tujuh hingga sembilan jam setiap malam. Tidur memberi tubuh kesempatan untuk memulihkan sel memperbaiki jaringan mengatur emosi dan menyimpan memori.
Kurang tidur meskipun demi bangun lebih pagi justru bisa berbahaya. Risiko kesehatan akibat tidur kurang meliputi penurunan imunitas masalah konsentrasi suasana hati yang tidak stabil hingga meningkatnya risiko penyakit jantung dan diabetes.
Jadi bila seseorang bangun pukul lima pagi tapi hanya tidur empat jam, ia mungkin terlihat disiplin dari luar tapi sebenarnya tubuhnya sedang dalam kondisi stres dan defisit energi.
Ritme Sirkadian dan Tipe Tidur Manusia
Tidak semua orang cocok bangun pagi. Tubuh manusia bekerja berdasarkan ritme sirkadian yaitu jam biologis alami yang mengatur kapan kita merasa mengantuk atau terjaga. Ada orang yang secara alami lebih segar di pagi hari disebut sebagai morning person dan ada juga yang lebih aktif di malam hari disebut night owl.
Memaksakan bangun terlalu pagi pada tipe orang malam bisa berdampak buruk bagi kesehatannya. Sebaliknya orang yang memang terbiasa bangun pagi dan tidur lebih awal bisa merasa sangat produktif dan sehat.
Artinya tidak ada satu waktu yang cocok untuk semua orang. Yang paling penting adalah konsistensi dan mencukupi kebutuhan tidur harian.
Bangun Pagi Bisa Sehat Jika Disertai Tidur Cukup
Jadi apakah bangun pagi itu tidak sehat Tidak juga. Bangun pagi bisa menjadi kebiasaan yang sangat baik asalkan didukung oleh tidur yang cukup. Misalnya jika kamu ingin bangun pukul lima pagi maka kamu sebaiknya tidur paling lambat pukul sembilan malam.
Yang sering jadi masalah adalah ketika seseorang memaksakan bangun pagi tanpa mengatur jam tidurnya. Ini menciptakan kekurangan tidur kronis yang berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental.
Sebaliknya tidur hingga pukul delapan pagi bukan berarti kamu malas jika ternyata kamu tidur pukul sebelas malam dan tubuhmu memang butuh waktu pemulihan yang cukup.
Tidur Cukup Menjadi Fondasi Segala Aktivitas
Tidur yang berkualitas tidak hanya memengaruhi energi tetapi juga suasana hati kemampuan fokus kreativitas dan kesehatan jangka panjang. Mereka yang cukup tidur cenderung memiliki kemampuan mengambil keputusan yang lebih baik lebih stabil secara emosi dan lebih tangguh dalam menghadapi stres.
Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa orang yang tidur cukup cenderung makan lebih sehat berolahraga lebih teratur dan tidak mudah jatuh sakit.
Sementara itu kurang tidur bisa membuat seseorang cepat lapar lebih memilih makanan tinggi gula dan lemak dan malas bergerak. Ini membentuk siklus hidup yang tidak sehat.
Bagaimana Menyesuaikan dengan Kebutuhan Sendiri
Daripada terjebak dalam perdebatan mana yang lebih baik cobalah untuk lebih mengenal ritme alami tubuhmu. Amati jam berapa kamu merasa paling segar dan kapan kamu mulai mengantuk. Jika kamu adalah tipe yang bisa produktif di pagi hari manfaatkan waktu tersebut. Jika lebih aktif di malam hari atur jadwal agar tetap bisa tidur cukup.
Ciptakan rutinitas tidur yang konsisten. Hindari cahaya layar satu jam sebelum tidur dan usahakan tidur di waktu yang sama setiap hari. Tubuh menyukai keteraturan. Semakin konsisten jadwal tidurmu semakin mudah kamu bangun tanpa merasa lelah.
Kesimpulan Bangun Lebih Pagi Tidak Selalu Lebih Sehat
Bangun pagi memang bisa membuat kita lebih produktif tetapi tidak berarti lebih sehat jika harus mengorbankan waktu tidur. Tidur cukup tetap menjadi fondasi utama bagi kesehatan tubuh dan mental. Kebiasaan bangun pagi hanya akan membawa manfaat jika dilakukan dengan pengaturan waktu tidur yang tepat.
Jadi jika pertanyaannya bangun pagi atau tidur cukup mana yang lebih sehat Jawabannya tidur cukup adalah keharusan bangun pagi adalah pilihan. Kesehatan tidak bisa dibangun dengan mengikuti tren tetapi dengan memahami kebutuhan unik dari tubuh kita sendiri.
baca juga https://kabarpetang.com/