banner 728x250

Apakah “Cheat Day” Merusak Dietmu?

apakah cheat day merusak diet
apakah cheat day merusak diet
banner 120x600
banner 468x60

https://dunialuar.id/ Banyak orang yang sedang menjalani diet pasti pernah mendengar istilah “cheat day.” Hari istimewa dalam seminggu di mana kamu bisa makan apapun yang kamu inginkan—burger, es krim, martabak, pizza, sebut saja.

Tapi pertanyaannya: Apakah cheat day benar-benar merusak diet? Ataukah justru penting secara psikologis untuk keberlanjutan jangka panjang?

banner 325x300

Apa Itu Cheat Day?

Cheat day adalah konsep dalam diet yang memperbolehkan seseorang menyimpang dari aturan makan sehat selama satu hari—biasanya seminggu sekali.

Tujuan utamanya biasanya:

  • Menghindari kejenuhan saat diet ketat

  • Memuaskan hasrat terhadap makanan favorit

  • Memberikan “hadiah” setelah seminggu disiplin

  • Meningkatkan metabolisme (menurut beberapa teori)

Namun, meskipun terdengar menarik dan cukup “manusiawi”, cheat day bukan tanpa risiko.


Apakah Cheat Day Merusak Progres Diet?

Jawabannya: Tergantung.

Jika dilakukan secara terkontrol dan terencana, cheat day bisa menjadi bagian dari pola makan berkelanjutan. Tapi jika berubah jadi pesta makan tak terkendali, hasil diet bisa terganggu—bahkan hilang dalam semalam.

❌ Cheat Day Bisa Merusak Diet Jika:

  1. Kamu mengonsumsi kalori jauh di atas kebutuhan harian.
    Misalnya, kamu defisit 500 kalori per hari selama 6 hari, tapi di cheat day kamu makan surplus 3000 kalori. Hasil: defisit mingguan hilang.

  2. Menjadi alasan untuk makan berlebihan atau binge eating.
    Cheat day sering kali berubah menjadi cheat weekend, dan bahkan mengacaukan pola makan hari-hari berikutnya.

  3. Menumbuhkan hubungan tidak sehat dengan makanan.
    Ketika kamu menganggap makanan tertentu sebagai “buruk” atau “dosa”, maka muncul rasa bersalah atau penebusan yang tidak sehat setelah cheat day.


✅ Tapi Cheat Day Bisa Berguna Jika…

  1. Kamu tetap memperhatikan jumlah kalori dan porsi.
    Cheat meal, bukan cheat day, mungkin lebih aman. Satu kali makan tinggi kalori lebih mudah dikontrol daripada satu hari penuh tanpa aturan.

  2. Kamu butuh kelegaan psikologis.
    Secara mental, memberi kelonggaran kecil dalam diet bisa membantu mengurangi stres dan memperbesar peluang mempertahankan pola makan sehat dalam jangka panjang.

  3. Digunakan sebagai bentuk strategi.
    Misalnya, kamu menyimpan cheat meal untuk momen sosial seperti pesta, makan bersama keluarga, atau acara penting.


Apa Kata Ilmu Pengetahuan tentang Cheat Day?

Beberapa studi memberikan pandangan menarik:

  • Sebuah penelitian dari Physiology & Behavior Journal menyebutkan bahwa orang yang memiliki hari “refeed” (istilah lain cheat day) terencana cenderung lebih sukses mempertahankan berat badan jangka panjang.

  • Studi lain di Appetite menunjukkan bahwa memberi “izin makan” secara berkala membuat orang lebih konsisten dengan dietnya dibanding yang terlalu ketat.

Namun, konsep “refeed” ini berbeda dari makan seenaknya. Biasanya refeed lebih fokus pada karbohidrat kompleks, bukan lemak jenuh dan gula tinggi.


Cheat Day vs Cheat Meal: Mana Lebih Aman?

Aspek Cheat Day Cheat Meal
Durasi Seharian penuh Hanya satu waktu makan
Kontrol kalori Sulit dikontrol Lebih mudah dikendalikan
Risiko binge Tinggi Rendah
Efek psikologis Bisa buruk jika tak terkendali Cukup positif
Cocok untuk Atlet dengan pengaturan ketat Diet harian biasa

Rekomendasi: Gunakan cheat meal sebagai bentuk fleksibilitas yang sehat, bukan cheat day penuh yang sulit dipantau.


Efek Cheat Day pada Tubuh

Beberapa efek nyata dari cheat day yang tidak terkontrol:

  1. Kembung dan retensi air.
    Karbohidrat dan sodium tinggi bisa menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak air.

  2. Gangguan pencernaan.
    Jika kamu makan makanan tinggi lemak atau pedas dalam jumlah besar secara mendadak, perut bisa “kaget”.

  3. Fluktuasi berat badan sementara.
    Jangan heran jika timbangan naik 1–2 kg setelah cheat day. Itu bukan lemak, tapi air dan makanan yang belum tercerna.

  4. Lapar berlebihan esok harinya.
    Makan berlebihan bisa meningkatkan hormon ghrelin (hormon lapar), menyebabkan keinginan makan terus-menerus.


Psikologi di Balik Cheat Day

Cheat day seringkali bukan soal kebutuhan fisik, melainkan emosi. Makanan yang tinggi gula dan lemak bisa memberikan “rush” dopamin (hormon bahagia) jangka pendek, seperti efek gula.

Namun, jika terus dijadikan pelarian emosional, pola ini bisa berkembang menjadi emotional eating atau bahkan kebiasaan buruk seperti binge eating disorder.


Tips Cheat Day Sehat dan Cerdas

  1. Rencanakan makanan cheat.
    Pilih makanan yang benar-benar kamu rindukan, bukan sekadar semua yang “dilarang”.

  2. Makan perlahan dan sadar.
    Nikmati setiap gigitan. Makan dengan penuh kesadaran membantu kamu merasa cukup lebih cepat.

  3. Jangan lupakan protein dan serat.
    Meskipun kamu sedang cheat, usahakan tetap ada sayur atau sumber protein agar tubuh tetap seimbang.

  4. Minum cukup air.
    Air membantu mengontrol rasa kenyang dan mengurangi kembung.

  5. Tetap aktif secara fisik.
    Tidak perlu olahraga ekstrem, tapi berjalan kaki ringan bisa membantu pencernaan dan metabolisme.

  6. Hindari rasa bersalah.
    Rasa bersalah bisa memicu stres dan keinginan untuk kembali makan tidak sehat. Nikmati cheat meal-mu dan kembali ke pola sehat keesokan harinya.


Kesimpulan: Cheat Day, Kawan atau Lawan?

Cheat day bisa jadi kawan yang mendukung keberlanjutan diet, atau lawan yang diam-diam menghancurkan progresmu—semuanya tergantung pada cara kamu mengelolanya.

Jika dilakukan dengan sadar, terencana, dan penuh kendali, cheat day bisa menjadi bagian dari strategi makan jangka panjang yang sehat dan berkelanjutan. Tapi jika berubah menjadi pelarian dari stres dan pintu masuk ke pola makan tidak sehat, kamu perlu berhati-hati.

Ingat: Diet bukan tentang kesempurnaan, tapi konsistensi. Sesekali menyimpang bukan masalah, selama kamu tahu jalan untuk kembali.

Baca juga https://angginews.com/

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *